Sakitnya tuh di disini, malu sama kucing, dan Indonesia raya

Coba seberapa sering kita mendengarkan musik? Musik lokal atau interlokal? Ada yang pernah menghitungnya? Jelas tidak pernah, kita hanya menikmatinya bukan mau itung itungan, nikmat tidak bisa dikalkulasi.

Di dunia yang serba cepat ini kita tidak pernah menduga apa yang akan terjadi dikemudian hari. Seperti meme 'sakitnya tuh di sini'. Siapa yg menyangka meme tersebut akan menjadi buah bibir orang banyak yang padahal dulu cuma netizen saja yang menikmatinya. Kini ibu-ibu pengajian, bapak petani, anak ingusan, dan remaja yang masih minta bantu operator warnet untuk kirim email, semuanya tahu ada 'sakitnya tuh di sini. Yah, kita harus berterima kasih kepada Cita Citata yang telah mempopulerkan lagu itu. Lagu dengan genre dangdut remix yang saat ini sedang hepening dan telah mengalahkan koplo jingkrak, kini sudah menjadi perbincangan seluruh Indonesia. Jadi siapa yang tidak tahu lagu ini, kalian ketiggalan jaman bray. Kalau kita tanya orang yang suka musik underground, seperti metal, hardcore, punk, dll, apakah mereka tahu 'sakitnya tuh di sini'? Mereka akan tahu, karena media bahkan penjual mp3 bajakan pinggir jalan memutar lagu ini. Tapi apakah mereka akan suka? Mungkin sebagian akan suka dan sebagian akan jawab 'sudi teuing ah' (re: tak sudi aku). Terlepas dari suka atau tidak suka yang pasti kita sudah tahu dan hafal sedikit nada-nadanya, minimal reff.

Tak kalah dari 'sakitnya tuh di sini' ada lagu anak yang kini juga menjadi bahan obrolan ketika kumpul teman. Yap, 'malu sama kucing' yang dinyanyikan oleh adik kandung dari Bastian Steel mantan anggota Cowboy Jr, Romaria. Dari hujanan lagu cinta remaja kini hadir lagu anak dengan lirik lumayan buat anak dan dinyanyikan oleh anak, dari anak oleh anak untuk anak. Sebetulnya lagu seperti ini bukan kali ini saja. Tahun 90an lagu anak bahkan menjadi yang terdepan di stasiun televisi, hanya kalah dari dewa 19, wayang, dan basejam. Hampir seluruh televisi nasional mempunyai program tersendiri untuk anak, seperti cilukba, tralala trilili, dunia anak-anak, dan lainnya. 'Malu sama kucing' jadi penyegaran edukasi anak melalui lagu. Selain buat anak, jomblo pun bisa, jangan nangis mblo malu sama kucing.

Kedigjayaan lagu senantiasa akan berubah setiap waktunya, kita pasti akan disuguhkan dengan lagu baru yang lebih hits nantinya. Tapi sesuatu yang jelas, Indonesia Raya pasti ada setiap akhir siaran televisi.

Rancaekek, januari 2015

0 komentar:

Posting Komentar