9 - 10 Feb. 11 || Common Romm || AACC || Berkabung || Sejarah || Pemikiran

9 Feb. 11

9 februari 2011 adalah tiga tahun  tepat tragedi sabtu kelabu yang terjadi di AACC. Pada saat itu band Beside sedang melakuan launching abum pertamanya yaitu “Againt our selve”. Kejadian yang mengakibat sebelas orang meninggal dunia, akibat mis komunikasi dari berbagai pihak hingga terjadinya kekacauan dan tragedi yang takan terlupa oleh scene Independent Bandung. Kemarin, di sebuah tempat di dago tepatnya di Common Room Network Fondation. Acara sederhana mengenang tiga tahunnya tragedi tadi, diisi  dengan rangkaian acara yasinan, launching buku “Memoar Melawan Lupa”, dan terakhir tabur bunga di gedung AACC. Saat rangkaian acara launching buku, mangs Kimung sebagai pembuat buku tersebut menceritakan perjalanan pembuatan buku ini-memoar melawan lupa yang dulunya adalah bagian dari buku “Panceg Dina Galur” ujungberung rebelz yang kemudian menjadi rangkaian buku yang diawali oleh buku dari “My Self Scumbag, Beyond Live And Death”. Buku ini-memoar melawan lupa, di dedikasikan untuk ke sebelas korban tragedi yaitu, Novi, Dicky, Zaelani, Kristianto, Yusuf, Agung, Dadi, Ahmad Wahyu, Yudi, Novan, Ahmad Furqon, dan Entis. Buku ini-memoar melawan lupa juga di dedikasikan utuk sahabat penulis yaitu Norvan si pecandupagi yang meninggal akibat kanker. Setelah launcing selesai berselang beberapa puluh menit acara di lanjutkan ke gedung AACC untuk melakukan ritual tabur bunga dan pembacaan doa. Kegiatan ini sungguh sangan khitmat dengan tiupan dingin angin malam itu. Akihrnya kegiatan selesai dengan duka yang takan pernah lupa. Keep spirit brotah !!!

10 Feb. 11

Kegiatan kemarin membuat saya selaku orang awam dibidang independent tersadar bahwa ada suatu hal yang penting yang banyak terlupakan oleh saya khususnya yaitu,sejarah. Perkataan mangs Kimung kemarin membuat hati, pikiran dan perbuatan saya segera berubah untuk bagaimana caranya saya bisa mengingat kejadian yang baru saya alami tadi. Peristiwa yang mungkin atau bahkan takan terulang lagi sebagaimana kita bisa mengabadikan dengan berbagai macam cara. Saya bukan penulis yang baik, tapi saya coba sebisa saya untuk menceritakan apapun kejadian yang telah terjadi baik di sekitar saya maupun kejadian yang dialami atau di ceritakan teman saya. Terimakasih kepada mangs Kimung, karena anda pemikiran saya menjadi lebih terbuka. Hellyeah.

* Buku Memoar Melawan Lupa

1 komentar:

Agung Teguh Satria Pratomo mengatakan...

:)

Posting Komentar