
Sediktit berperasangka apakah akibat dari besarnya biaya masuk? Saya mengetahui berita biaya masuk ke sekolah itu kini sangat mahal, mencapai 4,5 jt untuk biaya yang disebut uang bangunan (ngebangun apalagi?). Kabar itu saya dapat dari obrolan ibu-ibu tetangga yang membicarakan soal anaknya yang masuk sekolah tersebut. Dan mendengar kabar uang Bpp atau uang bulanan sekitar 200 per bulan. Mantan sekolah saya ini adalah sekolah negeri, yang notabene segala sesuatu itu di tanggung oleh negara.
Pernah berbincang dengan teman sesama orang yang pernah merasakan sekolah disitu. Saya bertanya uang bangunan itu untuk apa? Gaji guru, ditanggung negara. Untuk pembangunan? Selama empat tahun saya keluar dari sekolah itu, sekolah tidak banyak mengalami perubahan secara bangunan, ada pembangunan masjid, itupun uang dari hasil dari sumbangan para siswa setiap harinya, dan kelas yang menyumbang terbanyak setiap minggunya akan diumumkan saat upacara senin berlangsung (sekalian tulis dikoran). Jadi untuk apa uang bangunan itu? Teman saya pernah bertanya waktu dia masih sekolah kepada guru disana, guru tesebut berkata, "uang bangunan itu adalah untuk biaya tak terduga yang dilakukan disekolah, contohnya apabila mau membuat kelas baru kita membuat proposal ke pemerintahan, sambil menunggu uang dari pemerintah cair (baca-didapatkan)". Kalau begitu uang bangunan itu tetap tidak terpakai sedikit pun, karena setelah uang dari pemerintah cair, uang bangunan itu akan kembali utuh. Jadi sebenarnya untuk apa uang bangunan diadakan disetiap sekolah, apakah di berikan kepada negera? Kalau iya untuk apa? Apa kurang hasil dari pajak? Atau siksaan yang dialami TKI kurang menghasilkan devisa yang besar? Atau terlalu banyak kebutuhan para pejabat negara dalam urusan sendiri. Anjing!
Backsound : Jangkrik
Movie : -
Book : -
Quotes :
0 komentar:
Posting Komentar