Kinanti, berita dan Donna Donna itu mengingatkanku - #3

Kinanti, apakah kau membaca surat-suratku? Entah sepertinya kau tak akan pernah membacanya, karena semua surat itu hanya kusimpan di dalam lemari pakaianku yang ku kunci, dan ku bawa kuncinya setiap hari.

Kinanti, malam ini aku tidak bisa tidur, padahal aku sedang berada pada keadaan lelah. Tadi pagi aku harus bekerja ekstra untuk mendapatkan berita. Aku masih bingung, masyarakat senang dengan wacana-wacana yang tak bermutu sekarang, mereka senang dengan berita-berita yang menyudutkan seorang atau kelompok dan pimpinan redaksipun menyukainya, demi kelangsungan majalah dan kehidupannya, katanya. Tapi itu semua tak jujur, bukan kebiasaanku untuk mencela orang. Kau ingat waktu ibuku dulu membicarakan tetanggaku yang terlalu bermewah-mewah dengan hartanya. Aku menegur ibuku, bukan karena aku membencinya, aku tak suka dia membicarakan kejelekan orang lain, dan kau juga menegurku karena kau tak suka caraku menegur ibu.

Kinanti, entah kenapa malam ini aku sangat merindumu, mungkin dalam playlistku terdengar lagu Donna Donna dari Joan Baez. Lagu itu kau berikan saat aku sedang marah akibat mendengar kabar terjadi penindasaan yang dilakukan orang kaya yang dihutangi orang miskin yang lama membayar akibat kemiskinannya. Kau memang sangat mengerti kenapa lagu itu diciptakan. Kau ingin menunjukan betapa pentingnya kebebasan, betapa pentingnya bertindak, dan bukan mengeluh marah-marah atas kejadian atau nasib buruk, kau sangat paham arti lagu itu. Apakah kau masih mendengarkan Donna Donna juga disana? Aku merindumu karena Donna Donna.

Kinanti, semoga tidak kau lupa.

Jum'at 10 Juni 2011

0 komentar:

Posting Komentar