Manusia Sejarah Adalah Manusia Yang Menulis

Beberapa hari yang lalu sempat mengunjungi rumah seorang teman. Kebetulan rumahnya tidak jauh dari rumah saya, sekitar 1 km, dan karena jarak yang tidak jauh sepeda warisan kakek menjadi kendaran yang canggih untuk melawan pemanasan global sekarang. Hari yang sudah mulai menunjukan kehitamannya dengan matahari yang sudah tidak nampak, saya terus menjalankan sepeda meski gerimis dan jalanan yang becek akibat hujan sore tadi. Semangat untuk melakuakan sebuah pergerakan dibidang tulisan yang membuat api semangat saya berkobar. Saya dengan teman merencanakan untuk membuat sebuah bacaan kecil dengan media kertas yang sering disebut juga buletin.

Hari ini adalah hari pencetakan buletin yang rencananya akan menggunakan sistem potokopi dengan alasan keterbatasan dana. Sesampainya disana saya disambut dengan secangkir kopi dan beberapa batang rokok. Saya mencoba melihat sekeliling ruangan tempat bersemedi teman saya tersebut, begitu pabalataknya kamar teman saya tersebut. Tak lupa pandangan saya pun tertuju pada sebuah tulisan di sebuah papantulis putih yang digantung tepat di belakang komputer. Papantulis tersebut bertuliskan,

"Manusia sejarah adalah manusia yang menulis"

sempat terdiam ketika membaca tulisan tersebut, tulisan tadi membuat saya untuk flashback ke 1 bulan yang lalu, dimana diadakan acara 3 tahun mengenang insiden sabtu kelabu dan peluncuran buku "Memoar Melawan Lupa".

Sebuah peradaban manusia menjadi titik kebangkitan manusia itu sendiri, yang dimana sebuah tulisan menjadi simbol bahwa peradaban itu benar-benar ada. Dimana kita akan akan bisa mengetahui sejauh mana orang-orang sebelum kita memaknai kehidupan. Judul buku yang tadi diatas sangat menginspirasi saya untuk lebih mencintai sejarah, buku dengan 208 halaman yang berisikan tentang perjuangan komunitas bawahtanah yang sedang terpuruk akibat tragedi sabtu kelabu, menjadikan semangat menulis sangat mengebu-gebu. Memoar Melawan Lupa, melawan segala bentuk penghilangan kejadian terutama sejarah yang telah dibentuk untuk manusia yang lebih baik.

Seajarah manusia hanya dapat dibentuk oleh manusia itu sendiri, entah dengan apapun manusia dapat menjadikan sejarah sebagai pengalaman hidup.Tapi apakah yang dapat mengingatkan kita terhadap sejarah itu sendiri? Pada tulisan disebuah papantulis tadi tepampang jelas bahwa "tulisanlah" menjadikan manusia menghargai sejarah. Dalam bentuk apapun itu, sejarah tetap bisa diingat, dengan jurnal, puisi, esai, foto dan lainnya.

Kepedulian sejarah tiap orang kini telah berkurang dengan kurangnya minat baca dan tulis dari sebagian orang. Baca dan tulis adalah bagian dari pencitraan sejarah tentang kehidupan suatu golangan, komunitas, negara, bahkan individual manusia. Sebagai contoh kita bisa ambil dari buku diatas yang banyak berisikan artikel, esai, jurnal dan lainnya yang dijadikan sebuah buku untuk mengenang insiden tersebut dan terutama untuk mengenang para korban sebagai bentuk kecintaan sejarah.

Sebuah tulisan dapat mewakili kehidupan tiap orang. Tulisan berperan penting dalam peradaban manusia modern, dimana setiap manusia berperan penting dalam membangun sebuah kehidupan dunia ataupun untuk kehidupan pribadi. Tulisan dapat mewakili pemikiran dan perasaan yang dialami oleh seorang tersebut. Tulisanpun menjadi media inspiratif bagi kalangan orang yang menghargai sejarah hidup dan mencintai apapun yang telah dikarunia Alloh SWT.

*Sebelum anda tidak bisa menulis maka tulislah kehidupan semasa anda bisa menulis.

0 komentar:

Posting Komentar